Kamis, 02 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Anjlok Usai Bos The Fed Bilang Tak Mau Turunkan Suku Bunga

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Anjlok Usai Bos The Fed Bilang Tak Mau Turunkan Suku Bunga

Equityworld Futures | Harga emas dunia turun pada perdagangan Rabu setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (Fed) mengumumkan keputusannya untuk tetap mempertahankan suku bunga. Dalam pengumuman tersebut Ketua Fed Jerome Powell juga mengatakan bahwa penurunan suku bunga belum menjadi perhatian the Fed saat ini.

Equityworld Futures | Harga Emas Gagal Mengganas Karena The Fed Masih Buat Was-Was

Mengutip CNBC, Kamis (2/10/2023), harga emas dunia di pasar spot tutun 0,3% menjadi USD 1.976,39 per ons. Sedangkan harga emas berjangka turun 0,3% juga menjadi USD 1.987,50 per ons.

The Federal Reserve mempertahankan suku bunga tetap stabil bahkan membuka kemungkinan kenaikan lebih lanjut. Dalam pernyataannya, Jerome Powell mengakui kekuatan ekonomi AS cukup mengejutkan karena mampu memperlihatkan pertumbuhan di atas prediksi. Namun, kondisi keuangan ternyata masih cukup ketat.

“Sementara bayangan makro -dari kekuatan dolar yang sedang berlangsung, meningkatnya ekspektasi akan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, dan berkurangnya tekanan inflasi- tetap ada setelah pertemuan The Fed, namun premi geopolitik telah lebih dari cukup untuk mengimbanginya,” kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.

Ketua Fed Powell mengatakan bank sentral AS tidak memikirkan penurunan suku bunga saat ini.

Rabu, 01 November 2023

Equityworld Futures | The Fed Diprediksi Tahan Suku Bunga, Wall Street Menguat

Equityworld Futures | The Fed Diprediksi Tahan Suku Bunga, Wall Street Menguat

Equityworld Futures | Wall Street menguat pada perdagangan Selasa (31/10/2023) seiring dengan proyeksi The Fed menahan suku bunga acuan pada pertemuan (FOMC) awal November 2023.

Equityworld Futures | Langka! Melambung 7%, Harga Emas Terbang ke Langit Ke-7

Dow Jones Industrial Average naik 123,91 poin atau 0,38% menjadi 33.052,87, S&P 500 menguat 26,98 poin atau 0,65% menjadi 4.193,8, dan Nasdaq Composite bertambah 61,76 poin atau 0,48% menjadi 12.851,24.
Semua 11 sektor industri utama S&P 500 menguat, dengan real estat (.SPLRCR) naik 2% dan memimpin kenaikan, sementara sektor yang paling lamban, layanan komunikasi (.SPLRCL), naik 0,2%.

The Fed memulai pertemuan kebijakan moneter selama dua hari.The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu, dan investor akan memantau pernyataannya dan komentar Ketua The Fed Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk tentang rencananya.

Optimisme bahwa The Fed akan menunda kenaikan suku bunga diimbangi oleh reaksi terhadap laporan pendapatan yang mengecewakan dan kegelisahan atas geopolitik.

Saham produsen alat berat Caterpillar (CAT.N) merosot 6,7% karena tanda-tanda melambatnya permintaan membayangi kenaikan pendapatan kuartalan. Saham produsen obat Amgen (AMGN.O) turun 2,8% karena penjualan kuartal ketiga dari beberapa obat terkenal di bawah ekspektasi.

Sameer Samana, Senior Global Market Strategist di Wells Fargo Investment Institute, menyampaikan dengan imbal hasil Treasury 10 tahun yang hanya naik sedikit sepanjang hari, beberapa investor mencari saham murah mengingat pelemahan saham baru-baru ini.

"Semua jalan saat ini mengarah kembali ke suku bunga jangka panjang yang berdampak pada ekuitas. Beberapa investor mungkin menilai aksi jual baru-baru ini membawa saham kembali ke tingkat yang cukup bernilai dari tingkat yang terlalu mahal," jelasny, mengutip Reuters.

Namun, ahli strategi ini mewaspadai peristiwa-peristiwa yang akan datang yang dapat menjadi katalisator besar untuk obligasi dan pada gilirannya ekuitas. Bersamaan dengan pembaruan kebijakan The Fed, ia juga menunggu rencana pembiayaan Departemen Keuangan AS yang akan dirilis pada hari Rabu.

Para analis mengatakan bahwa kemungkinan akan meningkatkan jumlah lelang untuk tagihan, surat utang, dan obligasi pada kuartal IV/2023 untuk mendanai defisit anggaran yang melebar. Hal ini akan menyebabkan suku bunga naik lebih lanjut dan merugikan saham, menurut Samana dari Wells Fargo.

Pada hari Jumat, para investor juga akan memantau laporan pekerjaan AS bulan Oktober dan reaksi pasar keuangan.
"Pergerakan hari ini kembali ke wilayah positif karena adanya konsensus yang berkembang bahwa The Fed kemungkinan besar akan menunda kenaikan suku bunga tahun ini," kata Greg Bassuk, kepala eksekutif AXS Investments di New York.

Ketiga indeks utama Wall Street mencatat kerugian bulanan ketiga berturut-turut.
Untuk S&P 500, turun 2,2% untuk bulan ini, dan Dow, turun 1,4%, ini merupakan penurunan beruntun bulanan terpanjang sejak pandemi mengguncang pasar pada awal 2020.

Nasdaq yang turun 2,8% pada bulan Oktober, terakhir turun selama tiga bulan berturut-turut pada periode yang berakhir Juni 2022.

Sebelumnya pada hari itu, data yang menunjukkan peningkatan yang solid dalam biaya tenaga kerja AS pada kuartal ketiga mendorong beberapa kekhawatiran bahwa The Fed dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Dari 279 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan pendapatan hingga saat ini, lebih dari 78% telah mengalahkan estimasi analis, menurut data LSEG. Analis memperkirakan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,9% untuk perusahaan-perusahaan S&P 500 di kuartal ketiga.

Saham Pinterest (PINS.N) naik 19% setelah platform berbagi gambar ini mengalahkan estimasi pendapatan dan laba kuartal ketiga.

Saham VF Corp (VFC.N) terjual hampir 14% setelah produsen sepatu Vans ini menarik proyeksi tahunannya. Saham Arista Networks (ANET.N) menguat 14% setelah memberikan prospek pendapatan kuartal keempat yang optimis.

Saham-saham yang naik lebih banyak daripada saham-saham yang turun di NYSE dengan rasio 2,31 banding 1; di Nasdaq, rasio 1,69 banding 1 lebih menguntungkan saham-saham yang naik.

S&P 500 membukukan 1 level tertinggi baru dalam 52 minggu dan 15 level terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 16 level tertinggi dan 262 level terendah baru.

Di bursa AS, 10,67 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan 10,64 miliar rata-rata selama 20 sesi terakhir.

Selasa, 31 Oktober 2023

Equityworld Futures | Penguasa Amerika Mau Bersabda, Harga Emas Langsung Merana

Equityworld Futures | Penguasa Amerika Mau Bersabda, Harga Emas Langsung Merana

Equityworld Futures | Harga emas jatuh dan terlempar dari level US$ 2.000 per troy ons di tengah penantian pasar akan hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Equityworld Futures | Penguasa Amerika Mau Bersabda, Harga Emas Langsung Merana

Harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin, Senin (30/10/2023) ditutup di posisi US$ 1.995,87 per troy ons. Harganya jatuh 0,49%. Pelemahan ini memutus tren positif emas yang menguat pada tiga hari perdagangan sebelumnya. Pelemahan sekaligus menyeret emas kembali ke bawah level US$ 2.000 per troy ons.

Harga emas masih melemah pada hari ini. Pada perdagangan Selasa (31/10/2023) pukul 06:17 WIB, harga emas melemah 0,06% ke posisi US$ 1.994,59 per troy ons.

Harga emas melandai karena pelaku pasar memilih wait and see menunggu hasil rapat FOMC. Emas juga melandai karena kekhawatiran mengenai ketegangan di Timur Tengah sedikit mereda.

Bank sentral AS The Fed akan mulai menggelar rapat FOMC hari ini hingga Rabu. Bank sentral paling super power di dunia tersebut akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.  Pasar berekspektasi The Fed masih akan menahan suku bunga acuan di kisaran 5,25-5,50% pada bulan ini.

Perangkat FedWatch Tool menunjukkan 98,4% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuan. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 99,9%.

Selain keputusan suku bunga, pelaku pasar juga menunggu pernyataan Chairman The Fed Jerome Powell mengenai sinyal kebijakan ke depan. The Fed pada pertemuan September lalu mengisyaratkan masih akan mengerek suku bunga sekali lagi pada tahun ini meskipun kebijakan akan sangat ditentukan oleh data-data ekonomi.

Data terbaru menunjukkan ekonomi AS masih melaju kencang sehingga inflasi diproyeksi sulit melandai. Ekonomi AS masih tumbuh kencang 4,9% (year on year/yoy) pada kuartal III-2023, tertinggi sejak kuartal IV-2022 atau hampir dua tahun.

Data S&P Global Manufacturing PMI Flash menunjukkan aktivitas bisnis AS meningkat ke level ekspansif yakni 50 pada Oktober 2023, dari 49,8 pada September. S&P Global Service PMI Flash juga menunjukkan penguatan menjadi 50,9 pada Oktober, dari 50,1 pada September.

Inflasi AS masih stagnan di angka 3,7% (yoy) pada September 2023, jauh dari target The Fed yakni di kisaran 2%.

"Data ekonomi AS yang masih kuat akan membuat The Fed mempertahankan kebijakan hawkishnya. The Fed mungkin tidak akan menaikkan suku bunga acuan tetapi masih akan hawkish ke depan," tutur Matt Simpson, analis dari City Index, dikutip dari Reuters.

Analis dari Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan konflik di Timur Tengah masih akan menjadi penopang emas.

"Jika konflik memburuk maka itu bisa menggerakan emas dengan cepat. Emas masih berpotensi mencetak rekor tertinggi," tuturnya kepada Reuters.

Senin, 30 Oktober 2023

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Dunia Minggu Ini, Waspada Cetak Rekor Termahal Lagi

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Dunia Minggu Ini, Waspada Cetak Rekor Termahal Lagi

Equityworld Futures | Jakarta Investor dan pedagang wajib mewaspadai kenaikan harga emas ke level USD 2.000 per ounce pada pekan ini, setelah pasar harga emas digantung ketidakpastian lebih lanjut sikap moneter The Fed.

Equityworld Futures | Harga Emas Nyungsep Usai Pesta Pora, Kabar AS Buat Was-Was

Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat peluang hampir 100 persen bahwa bank sentral Amerika Serikat itu akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,25 persen dan 5,50 persen. Pada saat yang sama, The Fed diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneter yang restriktif di masa mendatang.

Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank mengatakan, sikap hawkish The Fed terus menjauhkan investor dari membeli produk-produk yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas, sebuah segmen pasar penting yang diperlukan untuk mendukung harga pada level saat ini.

Kecuali harga emas dapat menembus USD 2.000 per troy ons, Ole memperkirakan akan terjadi aksi ambil untung dan konsolidasi harga pada pekan depan.

Tergantung The Fed


Namun, dia menambahkan, semua pertaruhan akan hilang jika The Fed tidak bereaksi terhadap kenaikan imbal hasil obligasi.

Para analis mencatat, di samping adanya sejumlah dampak berkepanjangan, kebijakan moneter The Fed punya dampak lebih kecil terhadap emas lantaran ketidakpastian geopolitik dan kekhawatiran utang mendukung permintaan aset safe-haven dalam waktu dekat