Kamis, 06 April 2023

Equity World | Harga Emas Rekor Tertinggi Setahun, Yuk Pesta Pora Lagi!

Equity World | Harga Emas Rekor Tertinggi Setahun, Yuk Pesta Pora Lagi!

Equity World | Harga emas masih berlari kencang menyambut semakin melandainya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS).

Equity World | Harga Emas Naik Lagi, Diprediksi Makin Mahal di Akhir Tahun 2023

Pada penutupan perdagangan Rabu (5/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 2.020,35 per troy ons. Harga sang logam mulia naik tipis 0,02%.

Kenaikan tipis itu sudah mampu membawa emas kepada rekor yang luar biasa.

Harga penutupan kemarin merupakan yang tertinggi sejak 8 Maret 2022 atau tertinggi dalam hampir setahun terakhir.

Harga penutupan kemarin merupakan yang tertinggi sejak 8 Maret 2022 atau tertinggi dalam hampir setahun terakhir.

Kenaikan tipis juga mempertahankan emas dalam level psikologis US$ 2.000 per troy ons. Sebagai catatan, emas mulai masuk kembali ke level tersebut setelah melonjak 1,81% pada Selasa (4/4/2023).

Lonjakan harga sekaligus membawa emas ke level US$ 2.000 untuk pertama kalinya sejak 8 Maret 2022 atau 12 bulan terakhir.

Harga emas juga masih menguat pada pagi hari ini. Pada perdagangan hari ini, Kamis (6/4/2023) pukul 06:42 WIB, harga emas ada di posisi US$ 2.020,62 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,013%.

Kenaikan emas kemarin dan hari ini merupakan imbas positif dari terus melandainya data tenaga kerja AS.

Data tenaga kerja yang keluar pada Rabu malam waktu Indonesia menunjukkan jika tambahan pekerja baru atau penciptaan lapangan kerja di sektor swasta di AS hanya bertambah 145.000 pada Maret 2023.

Jumlah tersebut turun dari 261.000 pada Februari 2203 serta jauh di bawah ekspektasi pasar yang berkisar 210.000.

Data tersebut keluar hanya berselang sehari setelah laporan pembukaan lapangan kerja (JOLTS) pada Februari 2023 menunjukkan lapangan pekerjaan baru yang terbuka hanya 9,93 juta.

Jumlah tersebut anjlok 632.000 dibandingkan Januari 2023.

Ini adalah kali pertama jumlah lapangan kerja baru hanya tercatat 10 juta dalam dua tahun terakhir.  Jumlah lapangan kerja baru juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang berada di angka 10,4 juta.

Anjloknya lapangan kerja baru di AS tentu saja menjadi kabar baik bagi emas.

Lapangan kerja yang turun menjadi sinyal melandainya inflasi. Sebelumnya, inflasi AS dan indeks harga produsen ataupun indeks pengeluaran pribadi warga AS juga melandai.

Data-data tersebut menjadi sinyal ada pelemahan ekonomi AS. Artinya, ada peluang bagi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk melunak.

Ekspektasi pasar kini menunjukkan 40% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan Mei mendatang. Sebanyak 60% atau mayoritas melihat The Fed akan menahan suku bunga

"Laju ekonomi yang melandai jelas menjadi hal yang berisiko bagi pasar keuangan lain (seperti sham) tetapi tidak bagi emas. Kondisi itu sangat menguntungkan aset safe haven seperti emas," tutur Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.

Rabu, 05 April 2023

Equity World | Hati-Hati! IHSG Sesi II Uji Level Terendah

Equity World | Hati-Hati! IHSG Sesi II Uji Level Terendah

Equity World | IHSG hari ini parkir di zona merah setelah ditutup melemah 25,91 poin (0,38%) ke level 6.801,25 pada sesi I, Selasa (4/4/2023). Hati-hati, IHSG sesi II uji level terendah.

Phintraco Sekuritas menjelaskan, stochastic RSI cenderung bergerak turun dari overbought area. Didukung penyempitan positive slope MACD. Sehingga, IHSG hari ini berpotensi kembali uji level terendah atau support 6.780.

“Tidak hanya itu, IHSG hari ini berpotensi tutup gap ke 6.760 jika break low support di Sesi II,” tulis Phintraco Sekuritas, Selasa (4/4/2023).

Saat penutupan sesi I IHSG hari ini, bursa saham Asia mayoritas menguat. Shanghai (Tiongkok) naik 0,33%, Straits Time (Singapura) menguat 0,89% dan Nikkei (Tokyo) terangkat 0,31%. Sedangkan Hang Seng (Hong Kong) turun 0,93%.

Selasa, 04 April 2023

Equity World | Wall Street Beragam, Kekhawatiran Inflasi hingga Saham Tesla Bayangi Pasar

Equity World | Wall Street Beragam, Kekhawatiran Inflasi hingga Saham Tesla Bayangi Pasar

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Senin, 3 April 2023. Indeks Dow Jones melonjak seiring wall street menunjukkan ketahanan meski penurunan produksi minyak dari OPEC+ yang mengancam memicu inflasi dan kekhawatiran resesi.

Mengutip CNBC, Selasa (4/4/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 327 poin atau 0,98 persen ke posisi 33.601,15. Indeks S&P 500 menguat 0,37 persen ke posisi 4.124,51. Indeks Nasdaq tergelincir 0,27 persen ke posisi 12.189,45.

Pelaku pasar menghabiskan sebagian besar sesi perdagangan untuk mencerna berita dari OPEC+ yang memangkas 1,16 juta barel per hari. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) futures naik 6,28 persen menjadi USD 80,42 dan Brent berjangka naik 6,31 persen menjadi USD 84,93.

Analis dari Morningstar, Stephen Ellis menuturkan, prospek harga minyak yang lebih tinggi dapat menambah kegelisihan lebih lanjut ke wall street karena terjadi penurunan produksi.

“Pemotongan sebenarnya itu sendiri tidak terlalu mengejutkan, mengingat peningkatan besar dalam persediaan global dan kekhawatiran resesi yang kemungkinan meningkat akibat kesulitan perbankan baru-baru ini,” ujar dia dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, harga minyak lebih tinggi cenderung memberikan dorongan sederhana untuk inflasi, memberikan lebih banyak efek meredam ekonomi.

Namun, wall street menghilangkan perkembangan terbaru, dan menambah serangkaian keuntungan baru-baru ini. Pada kuartal I 2023, rata-rata tiga indeks acuan bergerak positif meski gejolak di sektor perbankan disorot karena Silicon Valley Bank yang jatuh pada Maret 2023.
 

Senin, 03 April 2023

Equity World | Bursa Saham Asia Melesat Terdorong Lonjakan Harga Minyak, OPEC+ Putuskan Pangkas Produksi

Equity World | Bursa Saham Asia Melesat Terdorong Lonjakan Harga Minyak, OPEC+ Putuskan Pangkas Produksi

Equity World | Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Senin (3/4/2023). Hal ini seiring investor mencerna lebih lanjut data manufaktur utama di wilayah tersebut.

Dikutip dari CNBC, harga minyak Brent berjangka dan minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat melonjak 8 persen setelah anggota OPEC+ setuju memangkas lebih dari 1 juta barel per hari hingga akhir 2023.

Indeks ASX 200 Australia naik 0,66 persen. Di Jepang, indeks Nikkei 225 dibuka menguat 0,5 persen dan indeks Topix bertambah 0,57 persen. Indeks Kospi Korea Selatan susut 0,1 persen. Indeks Kosdaq bertambah 0,36 persen.

Di sisi lain, indeks Hang Seng merosot. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 20.353 dari posisi 20.400.

Survei swasta pada manufaktur dari China, India dan Korea Selatan diharapkan akan dipublikasikan. Sementara itu, Singapura dan Filipina akan rilis statistik manufaktur pada Maret 2023.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada Jumat, 31 Maret 2023 setelah pengukur inflasi pilihan the Federal Reserve menunjukkan kenaikan harga lebih dingin dari perkiraan.

Indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti yang tidak termasuk biaya energi dan makanan naik 0,3 persen pada Februari 2023, lebih rendah dari perkiraan 0,4 persen. Tiga indeks acuan Amerika Serikat ditutup menguat dengan indeks Nasdaq bertambah 1,74 persen.