Jumat, 25 Oktober 2019

PT Equity World | Sudah Sepuluh Hari Hijau, Apa Iya IHSG Bisa Menguat Lagi?

PT Equity World | Sudah Sepuluh Hari Hijau, Apa Iya IHSG Bisa Menguat Lagi?

PT Equity World | Pasar keuangan Indonesia cenderung ditransaksikan menguat pada perdagangan keempat di pekan ini, Kamis (24/10/2019). Pada perdagangan kemarin, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,31%, imbal hasil (yield) obligasi terbitan pemerintah Indonesia tenor 10 tahun turun 1,5 bps, sementara rupiah terdepresiasi 0,21% di pasar spot melawan dolar AS.

Sebagai informasi, pergerakan yield obligasi berbanding terbalik dengan harganya. Ketika yield turun, berarti harga sedang naik. Sebaliknya, ketika yield naik, berarti harga sedang turun.

Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin menandai penguatan yang kesepuluh secara beruntun.

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga menutup hari di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,55%, indeks Hang Seng menguat 0,87%, indeks Straits Times terapresiasi 0,78%, dan indeks Kospi bertambah 0,24%.

Optimisme bahwa AS-China akan bisa meneken kesepakatan dagang tahap satu pada bulan depan sukses memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya optimistis kesepakatan dagang AS-China tahap satu akan bisa ditandatangani dalam gelaran KTT APEC di Chili pada 16-17 November mendatang.

"Saya rasa itu (draf kesepakatan dagang) akan ditandatangani dengan cukup mudah, semoga saja pada saat KTT di Chili, di mana Presiden Xi dan saya akan berada," kata Trump di Gedung Putih.

"Kami bekerja dengan China dengan sangat baik," sambungnya menambahkan.

Perkembangan terbaru, Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan bahwa AS dan China telah mencapai perkembangan dalam negosiasi dagang kedua negara, seperti dilansir dari Reuters. Menurut Le, segala perbedaan yang ada antara AS dan China bisa diselesaikan selama keduanya menghormati satu sama lain.

"Selama kita saling menghormati satu sama lain dan bekerjasama dengan azaz keadilan, tidak ada perbedaan yang tak dapat diselesaikan antara China dan AS," kata Le.


PT Equity World

Aduh! Harga Emas Diprediksi Bakal Merosot ke US$ 1.350/Oz | PT Equity World


"Yang China inginkan adalah memberikan kehidupan yang lebih baik bagi rakyatnya. Kami tak ingin merenggut apapun dari pihak lain. Tidaklah ada ceritanya bahwa China ingin menggantikan ataupun mengancam pihak lain," katanya guna semakin mendinginkan suasana dengan AS.

Dirinya kemudian menjelaskan bahwa AS dan China telah mencapai banyak hal melalui kerjasama selama bertahun-tahun.

"Untuk apa kita melepaskan capaian-capaian dari kerjasama tersebut?"

Jika benar AS-China bisa meneken kesepakatan dagang tahap satu pada bulan depan, tentu ini akan menjadi kabar yang sangat positif bagi perekonomian kedua negara lantaran roda perekonomian akan bisa dipacu untuk berputar lebih kencang.

Mengingat posisi AS dan China selaku dua negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia, tentu kencangnya laju perekonomian kedua negara akan membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dunia.

Kamis, 24 Oktober 2019

Equity World | Bursa Wall Street Ditutup Naik; Bagaimana Prediksi Hari Ini?

Equity World | Bursa Wall Street Ditutup Naik; Bagaimana Prediksi Hari Ini?

Equity World | Bursa Saham AS naik tipis pada hari Rabu (23/10) mengabaikan penurunan pendapatan dari Caterpillar dan Boeing.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 45,85 poin lebih tinggi, atau 0,2% pada 26.833,95.

Indeks S&P 500 naik 0,3% menjadi ditutup pada 3.004,52.

Indeks Nasdaq naik 0,2% menjadi 8.119,79.

Rabu mendorong S&P 500 lebih dekat ke rekor yang ditetapkan pada bulan Juli. Indeks kurang dari 1% dari level itu.

Caterpillar mengatakan, pihaknya memperoleh $ 2,66 per saham di kuartal ketiga, versus estimasi konsensus Refinitiv $ 2,88 per saham. Pendapatan datang pada $ 12,758 miliar, sementara Wall Street mengharapkan pendapatan $ 13,572 miliar. Pabrikan alat berat menurunkan perkiraan laba per saham setahun penuh menjadi kisaran $ 10,59 dan $ 11,09, lebih rendah dari yang diharapkan $ 11,70. Namun saham ditutup 1,2% lebih tinggi, setelah jatuh lebih dari 6% di premarket.

Sementara itu, saham Boeing naik 1% setelah pembuat pesawat mengatakan akan tetap pada jadwal untuk pengembalian 737 Max. Itu cukup untuk mengimbangi pendapatan yang sangat meleset dari ekspektasi analis. Perusahaan melaporkan laba $ 1,45 per saham. Analis yang disurvei oleh Refinitiv memperkirakan laba $ 2,09.

Namun, hasil yang lemah dari Texas Instruments membuat saham tetap terkendali. Instrumen Texas – yang sering dilihat sebagai proksi untuk industri microchip – jatuh 7,5% setelah membukukan pedoman kuartal keempat jauh di bawah perkiraan pasar.

Kerugian Texas Instruments menyeret ruang pembuat chip yang lebih luas. The VanEck Vectors Semiconductor ETF (SMH) turun 1,7%. ON Semiconductor turun 3,6% sementara Qualcomm kehilangan 1,6%.

Meskipun hasilnya lemah, musim pendapatan kuartal ketiga sebagian besar melampaui ekspektasi analis. Dari S&P 500 perusahaan yang telah melaporkan hingga Rabu pagi, 81% telah membukukan hasil yang lebih baik dari perkiraan, menurut FactSet.

Equity World

Kerjasama China – AS, Harga Emas Tumbang | Equity World


Yang pasti, perusahaan mengalahkan perkiraan encer. Penghasilan S&P 500 diperkirakan telah turun lebih dari 4% pada kuartal sebelumnya memasuki musim, menurut FactSet.

Bank sentral AS diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini di akhir bulan.

Di Eropa, anggota parlemen Inggris mendukung rencana Brexit dari Perdana Menteri Boris Johnson, tetapi menolak upayanya untuk mempercepat jalur legislasi untuk membawa negara keluar dari Uni Eropa pada akhir bulan. Perdana menteri mengatakan langkah selanjutnya adalah menunggu Uni Eropa untuk menanggapi permintaan untuk menunda batas waktu Brexit pada 31 Oktober.

Pergerakan hari Rabu terjadi setelah sedikit penurunan pada sesi sebelumnya karena pendapatan lemah dari McDonald dan Travellers dibayangi angka yang lebih baik dari perkiraan dari Procter & Gamble dan United Technologies.

Malam nanti akan dirilis data Durable Goods Orders September yang diindikasikan negatif.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street berpotensi lemah jika data Duarble Goods Orders terealisir negatig. Namun jika ada sentimen lain yang lebih kuat seperti sentimen positif perkembangan perang dagang AS-China, akan dapat menguatkan bursa Wall Street.

Rabu, 23 Oktober 2019

Equity World | Drama Brexit Geret Wall Street Melemah di Penutupan

Equity World | Drama Brexit Geret Wall Street Melemah di Penutupan

Equity World | Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, berakhir lebih rendah pada perdagangan hari Selasa (22/10/2019). Beragamnya laporan laba perusahaan di AS menjadi penyebab.

Dow Jones turun 39,54 poin atay 0,2% ke 26.788,10. Sedangkan S&P 500 turun 10,73 poin atau 0,4% ke 2.995,99 dan Nasdaq turun 58,69 poin atau 0,7% ke 8.104,30.

Ditulis AFP, optimisme yang ditunjukan Procter & Gamble Co dan United Technologies Corp diimbangi hasil mengecewakan dari McDonald's Corp dan Travelers Cos Inc.

Saham Procter & Gamble naik 2,8% sedangkan United Technologies naik 2,4%. Sementara McDonlad turun 4,6% dan Travelers turun 8,4%.


Equity World


 Investor Mulai Ragu Masuk Emas, Meski Harga Naik tapi Labil | Equity World


Selain itu, drama Brexit yang berkepanjangan juga menyebabkan ini terjadi. Kekalahan pemerintah Inggris di parlemen untuk mengeluarkan UU yang meratifikasi kesepakatan untuk keluar dari Uni Eropa, memiliki dampak meskipun terbatas pada pasar AS.

Kekalahan di parlemen membuat Inggris tidak mungkin bisa keluar dari Eropa sesuai target 31 Oktober nanti. Hal ini tentu akan menyebabkan meningkatnya ketidakpastian global.

"Brexit sebenarnya bukan masalah besar bagi investor ekuitas," kata Kepala Strategi Pasar di Bruderman Asset Management di New York, Olover Pursche dikutip dari Reuters. "Tapi ekonomi global tentu menderita,".

Selasa, 22 Oktober 2019

Equity World | Tambah Pemasukan, BUMI Lirik Bisnis Emas

Equity World | Tambah Pemasukan, BUMI Lirik Bisnis Emas

Equity World | PT Bumi Resources Tbk (BUMI)terus berupaya mendorong kinerja perusahaan melalui diversifikasi bisnis melalui anak usaha guna meningkatkan sumber pendapatan, dimana melalui BRMS perseroan melirik potensi tambang emas.

Equity World


Berat! Harga Emas Makin Amblas, Sudah Tak Menarik | Equity World

Direktur Bumi Resources, Dileep Srivatstava menjelaskan pada kuartal ini produksi emas akan dimulai dengan target produksi tahun pertama mencapai 100 ribu ton biji emas.
Selengkapnya simak dialog Erwin Surya Brata  dengan  Direktur Bumi Resources, Dileep Srivatstava  dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 16/10/2019).