Equityworld Futures | Wall Street Bergerak Mixed, Indeks Dow Naik 44 Poin
Equityworld Futures | Wall Street beragam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Bursa saham AS bergerak dua arah dengan indeks Dow dan S&P 500 berakhir lebih tinggi dalam sesi bergejolak karena investor menyeimbangkan kekhawatiran tentang inflasi dengan komentar meyakinkan dari Ketua Fed Jerome Powell.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 44,44 poin atau 0,13%, menjadi menetap di 34.933,23 poin. Indeks S&P 500 terdongkrak 5,09 poin atau 0,12%, menjadi berakhir di 4.374,30 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 32,70 poin atau 0,22%, menjadi ditutup pada 14.644,95 poin.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan di zona merah, dengan sektor energi terperosok 2,94%, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor bahan pokok konsumen menguat 0,92%, menjadikannya kelompok dengan kinerja terbaik.
Harga Emas Berjangka Naik Merespons Kebijakan The Fed | Equityworld Futures
Kebijakan moneter AS akan menawarkan "dukungan kuat" untuk ekonomi "sampai pemulihan selesai," kata Powell pada sidang Kongres dalam sambutannya yang menggambarkan lonjakan inflasi baru-baru ini sebagai sementara dan fokus pada kebutuhan untuk melanjutkan pertumbuhan pekerjaan.
Komentar Powell mengikuti data minggu ini yang menunjukkan harga-harga produsen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Juni dan harga konsumen AS naik paling tinggi dalam 13 tahun.
Investor dalam beberapa pekan terakhir telah fokus pada inflasi, dengan banyak yang mengkhawatirkan kemungkinan pergeseran hawkish oleh Federal Reserve, serta lonjakan infeksi virus corona yang dapat menjatuhkan ekuitas AS dari rekor tertinggi.
Kamis, 15 Juli 2021
Equityworld Futures | Wall Street Bergerak Mixed, Indeks Dow Naik 44 Poin
Rabu, 14 Juli 2021
Equityworld Futures | Wall Street Anjlok, Indeks Dow Melemah 107 Poin
Equityworld Futures | Wall Street Anjlok, Indeks Dow Melemah 107 Poin
Equityworld Futures | Wall Street turun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Bursa saham AS melemah dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq berbalik melemah setelah mencapai rekor tertinggi di awal sesi, karena investor mencerna lonjakan harga konsumen pada Juni dan laba dari JPMorgan dan Goldman Sachs yang memulai musim laporan keuangan kuartalan.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 107,39 poin atau 0,31%, menjadi ditutup di 34.888,79 poin. Indeks S&P 500 berkurang 15,42 poin atau 0,35%, menjadi menetap di 4.369,21 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir melemah 55,59 poin atau 0,38%, menjadi 14.677,65 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan real estat merosot 1,32%, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor teknologi menguat 0,44%, menjadi satu-satunya kelompok yang memperoleh keuntungan.
Harga Emas Naik Terkerek Data Inflasi AS | Equityworld Futures
Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor tertinggi baru tetapi dengan cepat jatuh ke zona merah setelah lelang obligasi pemerintah 30-tahun menunjukkan permintaan lebih sedikit daripada yang diperkirakan beberapa investor dan mendorong imbal hasil lebih tinggi.
Data menunjukkan harga konsumen AS naik paling tinggi dalam 13 tahun bulan lalu, sementara apa yang disebut harga konsumen inti melonjak 4,5% dari tahun ke tahun, kenaikan terbesar sejak November 1991.
Selasa, 13 Juli 2021
Equityworld Futures | Wall Street melesat, tiga indeks utama cetak rekor penutupan tertinggi
Equityworld Futures | Wall Street melesat, tiga indeks utama cetak rekor penutupan tertinggi
Equityworld Futures | Wall Street ditutup pada level tertinggi pada sesi perdagangan sebelumnya. Keperkasaan tiga indeks utama terangkat oleh saham Tesla dan sektor perbanakan karena investor mengamati awal musim pelaporan pendapatan kuartal kedua dan sejumlah data ekonomi.
Senin (12/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,36% ke 34.996,18 poin, indeks S&P 500 pun menguat 0,35% menjadi 4.384,63 dan indeks Nasdaq Composite bertambah 0,21% ke level 14.733,24.
Indeks sektor keuangan, layanan komunikasi, dan real estat pada indeks S&P 500 masing-masing naik lebih dari 0,8%.
Pada sesi ini, saham Tesla melesat lebih dari 4% dan menjadi kontributor utama untuk penguatan indeks S&P 500 dan Nasdaq.
Saham Tesla melaju karena pernyataan CEO Elon Musk di pengadilan yang menegaskan bahwa dia tidak mengendalikan Tesla, dan dia tidak menikmati keuntungan saat perusahaan kendaraan listrik itu melakukan akuisisi terhadap SolarCity pada tahun 2016.
Sementara itu, indeks perbankan pada indeks S&P 500 naik 1,3% menjelang laporan pendapatan kuartalan dari perbankan besar yang digelar minggu ini. Goldman Sachs dan JPMorgan diperkirakan akan melaporkan kinerja pada Selasa (13/7).
Tak ayal, saham JPMorgan Chase pun naik lebih dari 1% dan Goldman Sachs menguat lebih dari 2%. Hal tersebut berhasil mendorong kenaikan pada indeks Dow Jones.
Investor akan mengamati dengan cermat laporan kuartalan untuk petunjuk awal tentang berapa lama pemulihan ekonomi AS dapat berlangsung, dengan laba per saham kuartal yang berakhir bulan Juni untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan akan naik 66%, menurut data IBES dari Refinitiv.
Indeks S&P 500 telah reli sekitar 17% sepanjang tahun ini, dengan beberapa investor mempertanyakan berapa lama reli Wall Street dapat bertahan dan khawatir tentang potensi penurunan.
Harga Emas Hari Ini, Selasa 13 Juli 2021, Pantau Data Inflasi AS | Equityworld Futures
"Musim pendapatan akan disambut dengan hangat sebagai kesempatan untuk mengkonfirmasi bias yang ada," kata Mike Zigmont, Head of Trading and Research Harvest Volatility Management di New York.
"Bahkan jika perkiraan tidak secerah yang diharapkan oleh sebagian besar bullish, itu semua akan dirasionalisasikan," tambah Zigmont.
Fokus minggu ini juga akan pada serangkaian laporan ekonomi, termasuk data inflasi utama Amerika Serikat (AS) dan penjualan ritel. Selain itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell akan muncul di hadapan Kongres pada hari Rabu (14/7) dan Kamis (15/7) untuk menjelaskan pandangan tentang inflasi.
Di sisi lain, investor telah khawatir tentang inflasi yang lebih tinggi dan penyebaran varian virus corona Delta dalam beberapa sesi terakhir, dengan para pedagang terombang-ambing antara preferensi untuk saham bernilai ekonomi dan nama-nama pertumbuhan teknologi.
Senin, 12 Juli 2021
Equityworld Futures | Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce, Mampu Terus Melambung?
Equityworld Futures | Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce, Mampu Terus Melambung?
Equityworld Futures | Harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce. di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung.
Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas etelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir. Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan.
Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam.
"Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi," tutur kepala riset komoditas Commerzbank, Eugen Weinberg. dikutip dari Kitco, Senin (12/7/2021).
Rekomendasi Mingguan Emas 12 – 16 Juli 2021: Berpotensi Naik ditengah Naiknya Covid – 19 | Equityworld Futures
Weinberg menambahkan, harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan.
“Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Saya pikir kita bisa melihat emas bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa. Saya hanya tidak tahu kapan itu akan terjadi," katanya.
Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik. Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen.
Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral.
Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pada pekan ini harga emas masih akan bullish. Namun tetap perlu diwaspadai karena banyak investor yang mulai mengambil liburan musim panas.
"Meskipun kinerja semua pasar emas lesu, saya masih berpikir harga bisa naik lebih tinggi. Ada cukup alasan untuk percaya bahwa risiko condong ke sisi atas untuk emas," katanya.
Hansen mengatakan meskipun dia yakin harga emas akan bullish tetapi dirinya tidak akan membeli secara agresif.
Analis ABC Bullion Nicholas Frappell mengatakan, harga emas bisa menyentuh USD 1.820 per ounce selama harga tetap di atas support USD 1.790 per ounce.
"Harga emas masih dalam fase konsolidasi setelah penurunan baru-baru ini. Tetapi mulai diperdagangkan secara konstruktif, menunjukkan pemulihan," katanya.
Berbeda, Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, harga emas bakal bearish di pekan ini karena imbal hasil obligasi tampaknya terlalu berlebihan di sisi negatif.