Tampilkan postingan dengan label Fed. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fed. Tampilkan semua postingan

Jumat, 17 Oktober 2014

Ekonomi Global Melambat, Dollar Menuju Penurunan Mingguan

Dollar menuju penurunan mingguan terhadap 11 dari 16 mata uang lainnya akibat para investor mengkaji apakah melambatnya pertumbuhan ekonomi global akan memperburuk momentum ekonomi AS.

Dollar AS menahan penurunan pekan ini menjelang rilis data yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan pada pembangunan rumah dan izin mendirikan bangunan pada Negeri Paman Sam tersebut. Para investor telah mendorong kembali perkiraan terkait waktu bagi Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga, sehingga mengantarkan imbal hasil obligasi Treasury AS turun.

Dollar berada pada level 106.34 yen pukul 9:19 pagi waktu Tokyo dari level kemarin 106.33, menuju penurunan mingguan 1.2%. Sementara hari ini Dollar stagnan pada level $1.2809 per euro, turun 1.4% sejak 10 Oktober lalu. Dollar Selandia Baru berada pada level 79.52 sen, mencatat gain 1.7% dalam sepekan terakhir, kenaikan tajam sejak 13 Juni lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Kamis, 16 Oktober 2014

WTI Perpanjang Penurunan Ditengah Kenaikan Pasokan Minyak di AS

Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) memperpanjang penurunannya dari level terendahnya dalam lebih dari 2 tahun terakhir ditengah spekulasi bahwa kenaikan pasokan minyak di AS menambah pasokan minyak global yang memicu harga memasuki situasi pasar bearish.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.5% di New York, turun untuk ke-7 kalinya dalam 8 hari terakhir. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 10.2 juta barel, menurut rilis data dari API (American Petroleum Institute) kemarin yang berdasarkan data dari Bain Energy. Rilis data oleh pemerintah hari ini diproyeksikan akan menunjukkan pasokan minyak mentah naik 2.45 juta, menurut survei Bloomberg News.

WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar $1.22 ke level $80.56 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $80.74 pukul 10:41 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 0.1% ke level $81.78, level harga penutupan terendah sejak Juni 2012 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 62% diatas 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga telah mengalami penurunan sebesar 18%.

Brent untuk penyelesaian November tergelincir sebesar $1.26 atau 1.5% ke level $83.78 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London, level harga penutupan terendah sejak November 2010 lalu. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $2 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Dolar Memperpanjang Penurunan Terhadap Yen; Aussie Melemah

Dolar melemah terhadap yen dan memperpanjang penurunan terbesarnya dalam 6 bulan terakhir, menurut JPMorgan Chase & Co, dengan pasar global bergolak oleh kekhawatiran bahwa pertumbuhan dan inflasi melambat.
Indeks Spot Dollar Bloomberg mengalami penurunan karena para pedagang mendorong kembali harapan untuk Federal Reserve kenaikan suku bunga pertama sampai Desember 2015 mendatang, setelah awal bulan ini melihat kenaikan pada bulan Juli. Sementara mata uang yen menguat untuk hari keenam terhadap 9 mata uang utama seiring kontrak berjangka mengisyaratkan saham Asia akan turun setelah Indeks Standard & Poor 500 kemarin menyentuh level 6 bulan terendahnya. Mata uang Dolar Australia jatuh seiring kemarin kenaikan sebesar 1,3 persen pada spekulasi tidak beralasan.
Dolar sedikit berubah pada level 106,01 yen pada pukul 08:50 waktu Tokyo setelah sebelumnya turun sebesar 1,1 persen kemarin, penurunan terbesarnya sejak 8 April lalu. Dollar AS naik sebesar 0,1 persen ke level $ 1,2825 per euro setelah kemarin melemah sebesar 1,4 persen. Mata uang Jepang berada di level 135,94 per euro.
Indeks Dolar Bloomberg sedikit berubah pada level 1,060.46, setelah kemarin merosot sebesar 0,7 persen, yang merupakan penurunan terbesarnya sejak 6 Oktober lalu. Hedge fund dan spekulan besar lainnya telah menaikkan spekulasi laba bersih dolar bullish terhadap 8 mata uang utama ke rekor 313.878 kontrak pada 7 Oktober, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission yang berbasis di Washington. (knc)
Sumber : Bloomberg

Rabu, 15 Oktober 2014

Pertumbuhan Ekonomi AS Seret Dolar Menguat

Dolar menguat terhadap mata uang utama yang berkembang pasar di tengah spekulasi ekonomi AS, yang terbesar di dunia, akan melebihi Group-of-10 negara-negara lain.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak Dolar AS terhadap 10 mata uang utama, naik sebesar 0,1 persen ke level 1,069.45 pada pukul 08:52 pagi waktu Tokyo dari kemarin, sebelumnya naik sebesar 0,3 persen.
Dolar naik sebesar 0,2 persen ke level $ 1,2633 per euro, menambah reli 0,7 persen kemarin, level tertingginya sejak 3 Oktober lalu. Dollar AS naik sebesar 0,3 persen ke level 107,36 yen. Sementara Euro diperdagangkan pada level 135,65 yen dari level sebelumnya sebesar 135,51 yen di New York.
Ekonomi AS akan memperluas 2,2 persen tahun ini dan 3 persen pada tahun 2015 mendatang, menurut survei Bloomberg News. Zona euro akan tumbuh 0,8 persen dan 1,3 persen, sementara Jepang akan mendapatkan 1 persen pada 2014 dan 1,2 persen pada 2015 mendatang, menurut data yang disurvei.
Departemen Ekonomi Jerman kemarin memangkas proyeksi tahun 2014 menjadi 1,2 persen dari angka sebelumnya 1,8 persen, dan memangkas estimasi untuk tahun depan menjadi 1,3 persen dari sebelumnya sebesar 2 persen. (knc)
Sumber : Bloomberg

Emas Memperpanjang Penurunan Dari Level 4 Pekan Tertinggi

Emas turun untuk hari kedua pada harga kekhawatiran bahwa naik ke level 4 pekan tertingginya yang dapat mencegah pembelian seiring euro melemah terhadap dolar pada tanda-tanda goyahnya perekonomian daerah.
Emas untuk pengiriman segera turun sebesar 0,4 persen ke level $ 1,227.79 per ons, dan diperdagangkan di level $ 1,228.18 pada pukul 8:53 pagi waktu Singapura, menurut harga dari Bloomberg. Sementara logam menguat ke level $ 1,238.30 kemarin, level tertingginya sejak 17 September, sebelumnya berakhir lebih rendah terkait minyak merosot ke level 2 tahun terendahnya, permintaan dari para investor yang melihat emas sebagai lindung nilai terhadap meredamnya inflasi.
Emas untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 0,5 persen ke level $ 1,228.60 per ons di Comex New York, setelah kemarin naik ke level $ 1,238.60, level tertingginya sejak 17 September. Holdings di SPDR Gold Trust, produk yang diperdagangkan di bursa terbesar didukung oleh bullion, yang kemarin tidak berubah setelah berkembang pada 13 Oktober untuk pertama kalinya dalam satu bulan terakhir.
Perak untuk pengiriman segera melemah sebesar 0,5 persen ke level $ 17,314 per ons, memperpanjang penurunan sebesar 0,6 persen kemarin. Sedangkan Spot platinum diperdagangkan pada level $ 1,265 per ons dari level sebelumnya $ 1,265.75 kemarin, sebelumnya perak naik 0,2 persen. Sementara Palladium merosot sebesar 0,9 persen ke level $ 786,82 per ons setelah kemarin melonjak sebesar 1,1 persen. (knc)
Sumber : Bloomberg