Jumat, 30 November 2018

Equity World | Tottenham Sodorkan Harga Eriksen ke Real Madrid

Equity World | Tottenham Sodorkan Harga Eriksen ke Real Madrid

Equity World | Tottenham Hotspur telah manyodorkan penawaran kepada Real Madrid untuk playmaker Christian Eriksen. Mereka mematok harga senilai 250 juta euro untuk Eriksen.

Menurut laporan di Marcam, petinggi Real Madrid melihat pemain asal Denmark itu, sebagai pengganti jangka panjang untuk Luka Modric. Pemain asal Kroasia ini juga mereka datangkan dari Spurs.

Modric saat ini berusia 33 tahun dan telah dikaitkan dengan kepindahan ke Inter Milan. Sementara ahli set-piece Eriksen tujuh tahun lebih muda.

Kontrak pemain internasional Denmark di London Utara akan berakhir pada Juni 2020. Ini berarti hampir memasuki 18 bulan terakhir dari kesepakatannya.

Eriksen bergabung dengan Spurs dari klub Belanda Ajax pada musim panas 2013. Ia telah mencetak 58 gol dalam 240 penampilan. Ia juga

Eriksen menjadi pemain yang sangat penting bagi Spurs dalam beberapa musim terakhir. Pemain 26 tahun bergabung dengan Spurs pada musim 2013/14 yang lalu.

Sejak saat itu, dia langsung mendapatkan tempat di tim utama klub asal London.

Inilah 8 Cara Mudah dan Ampuh untuk Mengecilkan Perutmu, Rutinkan Ya! | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Klub Besar

Penampilan apik Eriksen bersama Spurs dan timnas Denmark membuat banyak klub besar yang tertarik untuk mendapatkan jasanya.

Salah satu yang cukup serius ingin merekrutnya adalah Real Madrid. Eriksen dinilai sebagai pengganti sepadan untuk Luka Modric.

Equity World

Kamis, 29 November 2018

Equity World | Alexis Makin Tidak Betah di MU

Equity World | Alexis Makin Tidak Betah di MU

Equity World | Penyerang sayap Alexis Sanchez telah membulatkan tekad untuk pergi dari Manchester United (MU) pada Januari nanti. Pria asal Chile itu maskin kesal dengan manajer Setan Merah Jose Mourinho.

Mirror melaporkan Alexis marah besar setelah dicoret dari skuat MU kala berhadapan dengan Young Boys di ajang Liga Champions pertengahan pekan ini.

Keputusan Mourinho tak membawa Alexis pada laga yang dimenangi MU 1-0 ini membuat eks pemain Barcelona itu semakin yakin tak memiliki masa depan di Old Trafford.

Alexis konon berharap bisa pindah ke Paris Saint Germain ketika bursa transfer pemain dibukan kembali pada Januari 2019 nanti.

Mourinho sendiri telah membenarkan Alexis tidak mengalami cedera sama sekali saat MU melawan Young Boys. Mourinho diperkirakan memang sengaja menunjukkan kepada publik bila eks pemain Udinese tersebut telah dicoret.

8 Fakta penting golongan darah O, rentan alami pendarahan | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Alexis memang tampil buruk sejak didatangkan MU dari Arsenal pada Januari 2018. Pada musim 2018-2019 ini, Alexis hanya membuat satu gol saja untuk MU.

Gaji Alexis yang sangat besar mencapai 500.000 pound per pekan membuatnya akan kesulitan mencari klub baru. Satu-satunya klub yang bisa memenuhi permintaan gajinya adalah PSG.
Equity World

Rabu, 28 November 2018

Equity World | Facebook Dituding Rasis ke Karyawan Kulit Hitam

Equity World | Facebook Dituding Rasis ke Karyawan Kulit Hitam

Equity World | Facebook selama ini terkenal jadi salah satu perusahaan yang menjunjung tinggi keberagaman.

Namun, baru-baru ini perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini justru dituding telah rasis ke karyawan kulit hitam mereka.

Hal ini dikisahkan oleh seorang mantan Strategic Partner Manajer di Facebook yang bernama Mark S Luckie.

Dalam suratnya, Luckie menyebut, Facebook telah gagal menghadirkan lingkungan kerja nyaman bagi karyawan-karyawan kulit hitam.

Bahkan, para karyawan kulit hitam merasa didiskriminasi di lingkungan kerja mereka sendiri.

Mengutip The Guardian, Rabu (28/11/2018), Luckie menjelaskan tentang rasisme dan perlakuan diskriminatif yang dialami para karyawan kulit hitam di Facebook.

"Di beberapa gedung, ada lebih banyak poster berisi tulisan 'Black Lives Matter' ketimbang jumlah karyawan kulit hitam itu sendiri," tulis Luckie dalam suratnya.

Tidak berhenti di situ, karyawan kulit hitam juga kerap didekati oleh pihak keamanan kantor.

"Karyawan kulit hitam juga kerap menghadapi komentar bernada diskriminatif dari para manajer, dilarang berpartisipasi dalam kelompok, dan tak mendapatkan solusi apa-apa saat mereka mengadu ke bagian SDM," tulisnya.

"Saya merasakan keanehan di tempat kerja saya sendiri gara-gara masalah warna kulit. Misalnya saat melewati poster-poster yang mengingatkan untuk jadi diri Anda sendiri, tetapi justru tidak terasa tulus," tuturnya.

Sekadar informasi, di Facebook, ada sekitar empat persen pegawai kulit hitam.

Pengunduran diri Luckie dari Facebook dilakukannya setelah perusahaan menghadapi sejumlah skandal, termasuk penyalahgunaan data, dan campur tangan Rusia dalam pilpres AS.


Di Silicon Valley sendiri, sebenarnya orang kulit hitam dan latin memang menghadapi eksklusi, terlebih ada dominasi karyawan kulit putih di bidang engineer dan kepemimpinan.

Sementara di Facebook, karyawan kulit hitam, menurut Luckie, sering ditanya secara terbuka dan pribadi untuk menyumbangkan masukan mereka dalam proyek yang melibatkan ras.

"Pegawai kulit hitam sering ditanya pertanyaan seperti 'apakah yang orang kulit hitam pikirkan tentang ini?', 'bagaimana ini pantas secara budaya orang kulit hitam?', dan pertanyaan lainnya," kata dia.

Padahal menurutnya, tim seharusnya mempekerjakan orang-orang terlepas dari warna kulitnya.

Terkait dengan upaya diversitas di Facebook, menurut Luckie, hal tersebut masih belum cukup. "Upaya yang mempromosikan inklusi dihentikan di tingkat manajerial," katanya.

Stereotip negatif juga masih melekat pada karyawan kulit hitam.

"Setidaknya dua kali sehari, seorang rekan di markas Menlo Park akan melihat langsung ke arahku dan memegang dompet mereka atau memindahkan tangan ke saku mereka sampai aku lewat," kenangnya.


Sementara itu, Facebook memberikan tanggapan atas surat terbuka yang ditulis oleh Luckie.

"Pertumbuhan dalam representasi orang-orang dari kelompok yang lebih beragam bekerja di banyak fungsi yang berbeda di seluruh perusahaan. Ini merupakan pendorong bagi kami untuk terus tumbuh," kata juru bicara Facebook Anthony Harrison dalam pernyataanya.

"Kami ingin sepenuhnya mendukung semua karyawan ketika ada masalah dilaporkan. Kami akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk menjadi perusahaan inklusif," tuturnya.

Berbeda dengan itu, dalam media sosial Twitter, Director of Strategic Partnerships Facebook Ime Archibong menyebut, pengalaman yang dirasakan oleh Luckie hanya dirasakannya sendiri.

Harga Emas Comex Berbalik Melemah Sore Ini | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World


"Pengalamanmu bukanlah pengalamanku dan yang lain di sini. Selalu lebih banyak pekerjaan untuk diselesaikan," kata Archibong yang juga kulit hitam ini.

Sebelumnya, karyawan kulit hitam Facebook lainnya juga merasakan adanya diskriminasi di lingkungan kerja.

Saat diwawancara dia menyebut, "anti terhadap kulit hitam dalam teknologi tetap ada. Saya rasa saya tak ada lagi harapan," tutur Leslie Miley.

Equity World


Selasa, 27 November 2018

Equity World | Giggs Tidak Mendukung bila MU Pecat Mourinho

Equity World | Giggs Tidak Mendukung bila MU Pecat Mourinho

Equity World | Hasil yang diraih Manchester United (MU) pada akhir pekan kemarin membuat isu pemecatan sang pelatih, Jose Mourinho, kembali terangkat. Legenda klub, Ryan Giggs, bahkan harus turun tangan untuk memberikan pembelaan kepadanya.

Rumor pemecatan Mourinho kembali terkuak setelah MU meraih hasil imbang atas Crystal Palace di ajang Premier League hari Sabtu (24/11) lalu. The Red Devils pun tertahan di peringkat tujuh, tertinggal jauh dari pemuncak klasemen, Manchester City.

Inkonsistensi diyakini menjadi masalah MU musim ini. Itu terlihat dari serangkaian hasil yang diraihnya, di mana mereka tumbang 1-3 atas Manchester City tiga hari setelah sukses mengalahkan Juventus di Liga Champions.

Rumor pemecatan Mourinho yang tersiar pada bulan September lalu sempat meredup, namun dengan dua performa buruk atas Palace dan City membuatnya kembali terangkat. Giggs pun melayangkan pembelaan dan mengatakan bahwa pemecatan Mourinho dari MU pada saat ini sudah tidak ada gunanya.

"Saya tidak yakin mengganti pelatih pada babak ini akan mengubah apapun. semuanya tahu betapa suksesnya dia sebagai pelatih dalam beberapa tahun. saya yakin stabilitas itu yang kami tidak punya bertahun-tahun ini - kami harus terus bersamanya," ujar Giggs kepada Sky Sport.

"Tetapi hasil juga harus diubah. Saya pikir kami punya pelatih serta pemain yang mampu melakukannya," lanjutnya.

Soal Manchester City dan LiverpoolPosisi dua besar Premier League musim ini sedang dikuasai oleh Manchester City dan Liverpool. Dalam pandangan Giggs, hal tersebut sulit untuk dilakukan karena membutuhkna konsistensi yang tinggi agar jarak tetap berdekatan.

"Manchester City dan Liverpool, tim yang berada di atas sana, mereka konsisten. Saat anda tidak konsisten, jarak pastinya akan menjadi lebar," tambahnya.

5 Bahaya Mengkonsumsi Beras Mentah yang Harus Kamu Ketahui | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Sangat Jauh

"Saat Anda mendekati mendekati rival yang sangat jauh di depan Anda, itu sulit untuk dilakukan. 13 pertandingan musim ini baru terlewati, mari merangkak naik kembali," terangnya.

Hingga sekarang, tinggal Manchester City dan Liverpool yang masih belum merasakan kekalahan pada musim ini. Keduanya pun hanya terpaut dua poin saja di klasemen.