Kamis, 22 September 2016

Equity World | Pencakar Langit Setinggi 1 Kilometer Terhenti


Equity World | Ambisi Arab Saudi menyaingi Uni Emirat Arab (UEA) dalam pengembangan pencakar langit, tampaknya belum bisa menjadi kenyataan.
Pembangunan Jeddah Tower, menara yang dirancang setinggi 1 kilometer, terhenti untuk alasan yang tidak diketahui secara pasti.

Equity World | Pembangunan Pencakar Langit Setinggi 1 Kilometer Terhenti

Dari video yang diunggah di Youtube, terlihat tidak terdapat aktivitas konstruksi sejak 4 September 2016. 
Meskipun beberapa tower crane masih berdiri tegak, namun tidak tampak para pekerja melakukan aktivitasnya.
Padahal struktur menara yang dulu bernama Kingdom Tower ini sudah mencapai 45 lantai atau 182 meter dari total 200 lantai dalam bangunan 1 kilometer.
Menurut harian Saudi Gazette, untuk membangun Jeddah Tower, membutuhkan sekitar 5,7 juta kaki persegi beton dan 80.000 ton baja serta menelan dana 1,23 miliar dollar AS.

Terletak di kawasan pantai, membangun menara ini memang tidak mudah karena potensi air asin yang akan merusak. 

Pondasi sedalam 200 kaki atau 60 meter di bawah tanah pun dibangun guna menahan air asin dari laut. 

Oleh karena itu, perusahaan Advanced Construction Technology Services akan menguji kekuatan beton yang berbeda.

Masalah lain yang terungkap untuk bangunan tertinggi di dunia ini adalah angin. Untuk mengatasi tantangan ini, menara akan berubah bentuk secara teratur.

"Karena perubahan bentuk setiap beberapa lantai, beban angin berputar di sekitar gedung dan tak akan se-ekstrim pada blok yang benar-benar rapat," kata Gordon Gill kepada Construction Weekly seperti dikutip di CNN Travel

Gordon Gill adalah partner di Adrian Smith dan Gordon Gill Architecture yang merupakan arsitek untuk proyek menara Jeddah Tower.

Tantangan lain adalah mengirimkan beton untuk lantai yang lebih tinggi. Hal yang mungkin dilakukan, para teknisi dapat menggunakan metode serupa yang digunakan ketika membangun Burj Khalifa yakni 6 juta kaki kubik beton didorong melalui pompa tunggal.

Proses tersebut biasanya akan dilakukan pada malam hari ketika suhu cukup rendah untuk dapat memastikan hal itu terlaksana.

Meskipun terkesan ambisius, menurut Direktur Council on Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH), Sang Dae Kim pembangunan Jeddah Tower layak dilakukan. 

"Pada titik ini kita dapat membangun menara setinggi satu kilometer atau mungkin dua kilometer. Bahkan bisa lebih tinggi dan kita punya pekerjaan rumah yang banyak," Equityworld Futures

Rabu, 21 September 2016

Equity World | Pemerintah Memutuskan ,SIM Tidak Perlu Lagi diperpanjang


Equity World | Setelah sebelumnya pemerintah memutuskan langkah yang populis, yakni Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik berlaku seumur hidup, sekarang muncul keputusan baru yaitu SIM tidak perlu diperpanjang. 

Equityworld Futures | SIM tidak perlu diperpanjang Ketentuan ini diberlakukan bagi SIM A,B mau pun C. 

Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo, Jumat tanggal 29 Januari 2016  telah menerbitkan dua Surat Edaran  (SE) terkait perberlakuan KTP Elektronik yang berlaku seumur hidup. Di mana, dalam SE bernomor 470/295/SJ tersebut, ditujukan pada para Menteri Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga  non kementerian. Sedangkan SE bernomor 470/296/SJ yang juga dikeluarkan tertanggal 29 Januari 2016, ditujukan pada Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia. 

Dengan keluarnya keputusan tersebut, maka seluruh pemegang KTP Elektronik tidak perlu repot- repot memperbaharuinya. Bila ada kepala daerah yang nekad mengeluarkan beleid perpanjangan, hal tersebut sangat diharamkan. Dua SE yang dikeluarkan oleh Tjahyo Kumolo itu merupakan tindak lanjut atas berlakunya Undang- undang Nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. 

Tak pelak lagi, kebijakan yang populis ini direspon positif oleh seluruh rakyat Indonesia. Berbeda dengan keputusan mengenai berlakunya KTP Elektronik seumur hidup yang terpublikasi secara besar- besaran, kebijakan tak perlu memperpanjang SIM dilakukan minim pemberitaan. Entah apa yang menjadi pertimbangan, yang jelas, baru di lingkungan terbatas saja yang mengetahuinya. Bahkan, berita ini berkembang melalui mulut ke mulut. 

Perpanjangan SIM, baik A (untuk mobil), B (kendaraan besar) dan C (sepeda motor) dianggap bakal sangat merepotkan masyarakat pengguna jalan raya.Implikasinya, gelombang protes dipastikan akan berdatangan ke pihak Kepolisian RI. Terkait hal tersebut, beleid resmi diambil, yakni tidak perlu diperpanjang. Berdasarkan keterangan, perpanjangan SIM nantinya sangat menyusahkan penggunanya.  

Ukuran SIM sekarang yaitu  lebar 5 centimeter dan panjang 8,5 centimeter atau seukuran kartu ATM, dianggap sangat  sudah sangat ideal untuk disimpan di dompet berhimpitan dengan KTP mau pun tanda pengenal lainnya. Jadi, semisal bentuknya diperpanjang menjadi sekitar 20- 30 centimeter, yang tak bisa disimpan di dompet, potensi komplain akan membanjir saban hari. Ditambah , bahan bakunya juga boros. PT Equityworld

Selasa, 20 September 2016

Equity World | Atap Terminal 3 Bandara Soetta Runtuh

Equity World

Equity World | Atap Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, runtuh. Atap yg ada di tempat Officer in Charge (OIC) runtuh terhadap Pekan tengah malam, 18 September 2016.

Atap tempat yg berfungsi sbg area pengaduan publik bersama luas 25 meter tersebut mendadak runtuh ketika satu orang pekerja tengah cobalah buat memperluasnya.

"Andi, Amsori, & Surahman ( Mandor PT Bina Surya Kreasindo) tengah mengerjakan proyek pemasangan partisi kepada area tersebut.

Tugas yg dilakukan dikala itu membongkar tembok penyekat & pindai penyekat tersebut bersama memanfaatkan besi hollow," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/9/2016).

Awi menentukan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Operasional Terminal 3 juga berlangsung tidak dengan ganjalan.

Equity World "Korban nihil," kata Awi dalam pesan tertulisnya. 

Kejadian tersebut berlangsung kurang lebih pukul 18.45 WIB. Diwaktu itu, Andi hendak merapikan secon bongkaran tembok penyekat lokasi dgn trik mengetuk tembok tersebut bersama pahat & palu.

"Kemudian terdengar nada gemuruh disertai atap plafon runtuh," papar Awi. Dikala ini, atap tersebut sudah dibersihkan & gerakan di Terminal 3 terjadi tidak tersendat. PT. Equity World

Senin, 19 September 2016

Equity World | Sidang Jessica ke-22 Digelar Hari Ini


Equity World | Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kembali menggelar sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, hari ini, Senin (19/9/2016).

Sidang ke-22 ini masih digelar dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari kubu Jessica.

"Memerintahkan kepada jaksa untuk menghadirkan terdakwa pada pukul 09.00 (WIB) pagi, dan dengan ini sidang ditunda hingga Senin depan, tanggal 19 September 2016," ucap Ketua Majelis Hakim Kisworo di PN Jakarta Pusat, Kamis 15 September 2016 lalu.

Sidang sebelumnya berjalan cukup panas. Sidang yang berlangsung hingga tengah malam itu menghadirkan dua saksi ahli, yakni ahli IT Doktor Rismon Hasiholan Sianipar dan ahli psikiatri klinis Firmansyah.

‎Sidang berlangsung sengit saat ahli IT yang dihadirkan kubu Jessica menyebut banyak rekaman CCTV di Kafe Olivier yang diedit secara ilegal. Hal itu pun memicu protes dari pihak jaksa penuntut umum (JPU). Apalagi ahli yang dihadirkan bukan ahli digital forensik.

Tak hanya itu, sejumlah penjelasan Rismon juga memantik amarah keluarga korban. Bahkan emosi pakar telematika Roy Suryo pun turut terpancing‎.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu bahkan sempat berdiri di tengah-tengah pengunjung sambil menunjuk ahli. Aksi itu sontak memicu kegaduhan di ruang sidang.

‎Namun pada sidang ke-22 ini, belum diketahui ahli apa yang bakal dihadirkan kubu Jessica. Tim penasihat hukum Jessica beberapa kali hanya menuturkan, telah menyiapkan empat ahli setiap persidangan.

Kasus kematian Wayan Mirna Salihin usai minum es kopi Vietnam di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 6 Januari 2016 lalu ini menjadi pusat perhatian publik. Mirna diduga tewas akibat keracunan sianida yang ada di dalam es kopi Vietnam itu.

Yang lebih mengejutkan, nyawa Mirna diduga direnggut sahabatnya sendiri, Jessica yang saat itu memesankan es kopi Vietnam. Meski sudah ditetapkan sebagai terdakwa, namun bukti Jessica sebagai pembunuh Mirna masih lemah.

Belum ada satu pun saksi maupun petunjuk yang memperlihatkan Jessica menaruh racun sianida di dalam gelas es kopi Vietnam yang diminum Mirna. Persidangan terus bergulir hingga 21 kali. Banyak fakta-fakta menarik yang muncul dalam setiap persidangan.

Lalu fakta menarik apa lagi yang bakal tersaji di persidangan kasus 'kopi sianida' yang ke-22 ini?

Equityworld Futures