Jumat, 24 Oktober 2014

Yen Meningkat untuk Pertama Kali dalam 7 Hari Terkait Laporan Ebola New York


Yen menguat untuk pertama kalinya dalam tujuh hari terakhir terhadap dolar pasca sebuah laporan media bahwa seorang pasien di New York City dinyatakan positif Ebola, mendorong permintaan untuk aset haven.
Mata uang Jepang menguat setidaknya 0,2 persen terhadap 16 mata uang utama pasca New York Times mengatakan tes lebih lanjut akan dilakukan untuk mengkonfirmasi temuan awal kasus ebola tanpa mengatakan di mana ia mendapat informasinya. Obligasi AS naik, sementara indeks berjangka Standard & Poor 500 melanjutkan penurunannya.
Yen menguat sebesar 0,3 persen ke level 108 per dolar pukul 10:03 pagi di Tokyo pasca merosot ke level 108,35 kemarin, level terendah sejak 8 Oktober. Yen menguat sebesar 0,2 persen ke level 136,71 per euro. Dolar stagnan pada level $ 1,2657 per euro. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Menuju Penurunan Mingguan Seiring Menurunnya Permintaan Haven


Emas menuju penurunan mingguan setelah 2 hari menurun seiring rilis data ekonomi AS memperkuat alasan untuk pemulihan, membatasi permintaan haven. Sementara palladium naik, menetepkan untuk kenaikan mingguan.
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $ 1,231.71 per ons pukul 8:37 pagi waktu Singapura dari level $ 1,231.84 kemarin, menurut harga dari Bloomberg. Bullion menguat sebesar 0,5 persen pekan ini setelah melemah ke level $ 1,226.43 kemarin, level terendahnya sejak 15 Oktober lalu. Penurunan bullion hari ini pada hari ketiga akan memperpanjang penurunan bulan ini.
Dalam 4 pekan rata-rata klaim pengangguran AS turun ke level terendahnya sejak Mei 2000 silam, sedangkan Indeks Consumer Comfort Bloomberg pada kondisi ekonomi naik pekan lalu, rilis data menunjukkan kemarin, dolar menguat. Aset di SPDR Gold Trust, produk yang diperdagangkan di bursa emas yang didukung terbesar, turun ke level terendahnya sejak November 2008.
Aset di SPDR Gold Trust turun menjadi 749,87 metrik ton pada 22 Oktober lalui, level terendahnya sejak November 2008 silam, menurut rilis data yang disurvei oleh Bloomberg. Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, menguat sebesar 0,6 persen pekan ini. (knc)
Sumber : Bloomberg

Kamis, 23 Oktober 2014

Emas Stabil diatas Level $1,240


Emas stabil di atas $ 1.240 per ons pada Kamis pasca melemah semalam terkait penguatan dolar, namun kenaikan cukup berhati-hati menjelang rilis sejumlah data ekonomi global dan pada arus keluar dana bullion lebih lanjut.
Spot emas sedikit berubah pada level $1,241.60 per ons pukul 07:45 di Singapura, pasca merosot sebesar 0,7 persen pada sesi sebelumnya. Emas mengalami penurunan dari level beru tertingginya dalam enam pekan terakhir pada level $1,255.20 yang di capai pada awal pekan ini.
Dolar tertahan mendekati level satu pekan tertingginya terhadap sekeranjang mata uang utama yang dicapai pada hari Rabu kemarin.
Harga konsumen AS naik sedikit pada bulan September, mengambarkan laju inflasi melemah, memberikan banyak ruang bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga ultra rendahnya untuk sementara waktu.
Kepemilikan emas di SPDR Gold Trust, turun 0,3 persen ke level 749,87 metrik ton pada hari Rabu - terendah sejak akhir 2008 lalu. (izr)
Sumber: Reuters

Dolar Naik Ke Level Tertinggi Sepekan; Euro Melemah


Dolar naik ke level tertinggi sepekan terhadap rekan-rekan utama dikarenankan kenaikan tak terduga dalam biaya hidup di AS pada bulan September sehingga mendorong kekuatan ekonomi terbesar di dunia ditengah perlambatan pertumbuhan global.
Mata uang AS menguat untuk hari kelima terhadap yen, secara beruntun di lebih dari sebulan terakhir. Euro jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama karena investor menimbang outlook pertemuan kebijakan pelonggaran tambahan dari European Central Bank (ECB). Pound tergelincir terkait hasil rilisah terbaru dari Bank of England yang menunjukkan para otoritas melihat resiko yang lebih besar di Inggris dari pelemahan di zona euro. Won Korea Selatan mengalami penguatan.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mengukur mata uang terhadap sekumpulan 10 mata uang utama, naik 0,3%  menjadi 1,067.67 pada 03:20 sore waktu New York. Menyentyh level 1,067.70, yang terkuat dalam sepekan terakhir.
Indeks tersebut turun 1,4% dalam dua minggu terakhir karena para trader mendorong kembali harapan mengenai kenaikan suku bunga AS akibat kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global mengalmi perlambatan.
Euro turun 0,6% menjadi $ 1,2645 setelah sebelumnya naik sebanyak 0,2%. Kemarin mengalami penurunan sebanyak 0,7%, merupakan yang tertajam sejak 14 Oktober. Mata uang region melemah 0,4% menjadi 135,56 ¥. Yen turun 0,2% menjadi 107,20 per dolar, membukukan penurunan lima hari untuk pertama kalinya sejak 12 September.(yds)
Sumber: Bloomberg