Kamis, 07 Desember 2017

PT Equityworld | Teman Anak 'Bandel', Orang Tuanya Perlu Dikasih Tahu Nggak Ya?

PT Equityworld | Teman Anak 'Bandel', Orang Tuanya Perlu Dikasih Tahu Nggak Ya?
 

PT Equityworld | Ada teman anak yang dirasa bandel dan reseh banget. Dinasihati susah sampai-sampai timbul niat mengadukan masalah ini ke orang tua si anak. Pernah berada di situasi kayak gitu nggak, Bun?

Kayak sahabat HaiBunda bernama Mila, ada teman anaknya yang sering bikin masalah alias bandel ketika main bareng. Bahkan, dia dengar kalau si teman pernah mengajak anak Mila berbohong. Bilang cuma mau main di tetangga dekat rumah tapi nyatanya main ke rumah teman yang cukup jauh.

"Untung saya dengar kalau dia mau main jauh. Saya pura-pura nggak tahu tapi pas anak saya minta izin saya nggak bolehin aja. Agak terganggu juga sama anak ini. Mau ngomong ke orang tuanya tapi gimana ya," kata Mila mengungkapkan kegalauannya. Karena nggak enak hati, yang Mila bisa lakukan adalah membatasi waktu si anak main sama temannya itu.

Soal ini, psikolog anak Fathya Artha Utami bilang kalau apa yang dilakukan teman anak terlalu mengganggu, orang tuanya perlu tahu kok, Bun. Tapi, cara memberi tahu hal ini ke si orang tua si teman harus hati-hati nih. Kayak gimana ya?

"Misalnya, kita bisa bilang ke orang tua si teman 'Saya dengar anak ibu sama anak saya diskusi terus ada obrolan kayak gini. Itu gimana ya?'. Nggak apa-apa, sampaikan aja apa yang terjadi tapi nggak mengkritisi cara asuhnya. Jadi kita nggak perlu bilang 'di rumah nggak diajarin begini ya,'. Kalau kita mengkritisi pola asuh si ibu malah nggak ada diskusi karena si ibu udah merasa disalahin," kata Fathya waktu ngobrol sama HaiBunda.

Ya, apalagi buat ibu-ibu pasti langsung merasa gimana gitu kan ya, Bun, kalau pola asuh yang diterapkan seakan disalahkan sama orang lain. Setelah membicarakan masalah ini ke orang tua si teman, di rumah pun kita perlu bertindak. Salah satunya dengan mengajak anak diskusi soal si temannya yang kurang baik.

Kalau di sekolah, apakah masalah teman yang membawa pengaruh buruk ke anak ini bakal lebih mudah diselesaikan? Kalau kata Fathya sih mestinya begitu, Bun. Tapi, bukan nggak mungkin juga ada sekolah yang sensitif ketika ada anak didiknya bermasalah. Soalnya, pihak sekolah sebagai pihak yang bertanggung jawab menganggap langsung disalahkan. Padahal, belum tentu kayak gitu kan ya, Bun?

Baca juga : Soal Yerusalem, MUI: Bisa Memantik Kemarahan Umat Islam di Dunia | PT Equityworld

Nah, kalau seperti itu Fathya bilang kita mesti pintar-pintar membahasakan masalah anak yang dia alami di sekolah. Kayak cerita gitu, Bun. Coba deh bilang ke si guru kalau dari observasi di rumah kok si kecil perilakunya agak berubah ya, padahal di rumah lagi nggak ada masalah apa-apa. Terus, kita minta pendapat si guru apakah dari pengamatannya ada yang nggak beres juga pada anak.

"Jadi kita nggak melibatkan si guru sebagai tersangka istilahnya, tapi partner untuk cari tahu anak kita seperti apa, apakah ada masalah. Jadi, baik ke orang tua teman atau ke pihak sekolah yang penting kita terbuka dulu untuk berdiskusi guna mencari tahu masalah si kecil," kata Fathya.
PT Equityworld

Rabu, 06 Desember 2017

PT Equityworld | Robben Sempat Ragu Main untuk Bayern Munchen

PT Equityworld | Robben Sempat Ragu Main untuk Bayern Munchen
 

PT Equityworld | Arjen Robben merupakan salah satu pemain tersukses di Bayern Munchen. Dia sudah memperkuat FC Hollywood, sebutan Bayern Munchen, sejak 2009.

Namun di awal kedatangannya ke Bayern Munchen, Robben merasa dirinya sudah mengalami penurunan karier. Wajar dia berpikir demikian, karena Robben merasa kariernya hancur setelah dibuang Real Madrid ke Allianz Arena.

"Rasanya seperti langkah mundur. Bayern Munchen tidak pernah meraih sukses di pentas internasional di tahun-tahun sebelumnya," ucap Robben kepada situs resmi UEFA.

"Hengkang ke Bayern Munchen merupakan keputusan sulit. Real Madrid merupakan klub terbesar di dunia dan saya sudah tidak punya cara untuk kembali. Padahal, tujuan saya memenangkan Liga Champions," katanya.

Trofi Liga Champions

Namun, winger asal Belanda itu mencoba berpikir jernih. Dia berusaha membawa Bayern Munchen ke pentas dunia bersama Louis van Gaal kala itu.

Kerja keras Robben akhirnya berhasil. Eks pemain Chelsea itu memenangkan Liga Champions pada 2012/13. Di musim itu juga, FC Hollywood memenangkan DFB Pokal dan Bundesliga.

"Tapi kepindahan saya ke Bayern Munchen berjalan baik. Itu (meraih Liga Champions) merupakan saat terbaik dalam karier saya," ujar pria berusia 33 tahun tersebut.

Baca juga : Meski Kurang Sehat 6 Kebiasaan Makan Ini Masih Kerap Kita Lakukan | PT Equityworld

Rencana Pensiun

Robben juga tak menutup peluang untuk gantung sepatu pada akhir musim 2017/18. Namun, dia belum bisa memastikan itu sekarang.

"Masa depan saya masih belum pasti. Saya bisa saja memutuskan untuk pensiun setelah musim ini berakhir," tutur Robben kepada Kicker.

"Saya juga bisa mencoba sesuatu baru atau bermain untuk tiga tahun lagi bersama Bayern Munchen. Segalanya masih bisa terjadi hingga musim berakhir."

PT Equityworld

Selasa, 05 Desember 2017

PT Equityworld | Bikin Hattrick Untuk Inter Milan, Perisic Siap Hajar Juventus

PT Equityworld | Bikin Hattrick Untuk Inter Milan, Perisic Siap Hajar Juventus
 

PT Equityworld | Ivan Perisic mencetak hattrick saat Inter Milan 5-0 atas Chievo dalam lanjutan Liga Italia, Minggu (3/12/2017). Usai menjadi pahlawan Inter Milan, Perisic bersiap mengalahkan Juventus.

Nerazzurri, sebutan Inter Milan, memanfaatkan kekalahan 1-2 Napoli saat menjamu Juventus. Kemenangan telak atas Chievo membuat Inter Milan memuncaki klasemen Serie A.

Kemenangan Inter dihiasi dengan hattrick Ivan Perisic di menit ke-23, ke-57, dan ke-90+2. Dua gol lain Nerazzurri dilesakkan Mauro Icardi di menit ke-38 dan Milan Skriniar ke-60.

"Ini hattrick pertama saya. Tentu saja, saya ingin berterima kasih kepada semua rekan setim, semua kemenangan selalu penting," katanya dikutip dari situs resmi klub.

Seperti apa yang pelatih katakan, semua pertandingan sama pentingnya dan kami perlu bermain seperti hari ini setiap saat. Hal ini tidak selalu mudah namun hari ini kami bermain dengan sangat baik," ujar winger Inter Milan sejak 2015.

Siap Hancurkan Juventus

Kemenangan telak atas Chievo tak membuat Perisic terlena. Dia meminta tim besutan Luciano Spalletti itu bersiap menghadapi Juventus di Allianz Stadium, Turin, Sabtu (9/12/2017) dalam lanjutan Serie A.

Kemenangan tentu menjadi harga mati bagi Nerazzurri. Pasalnya, Inter Milan yang berada di puncak klasemen dengan 39 poin hanya unggul dua angka dari Juventus.

"Kami berada di puncak klasemen dan sekarang kami harus memainkan ‘derby’ ini, saya pikir Inter harus selalu bermain untuk menang dan kami akan pergi ke Turin untuk mencoba meraih kemenangan," katanya.

Baca juga : 12 Rahasia Manfaat Minum Air Hangat yang Jarang Diketahui Orang. Kamu Akan Tercengang | PT Equityworld

Tangan Dingin Pelatih

Perisic menilai, kedatangan Spalletti mempengaruhi permainan Inter Milan. Eks juru nakhoda AS Roma itu memberi warna baru kepada Mauro Icardi dan kawan-kawan.

"Pelatih sangatlah penting. Kami melihat Spalletti telah banyak melakukan perubahan tahun ini, kami berada di jalur yang benar dan harus terus tampil seperti ini," ucap Perisic.

PT Equityworld

Senin, 04 Desember 2017

PT Equityworld | Rossi Sindir Verstappen, Mantan Bos F1 Berang

PT Equityworld | Rossi Sindir Verstappen, Mantan Bos F1 Berang
PT Equityworld | Mantan bos F1 Flavio Briatore menepis anggapan Valentino Rossi yang menyebut pembalap Red Bull Racing, Max Verstappen adalah pembalap berbahaya di lintasan. Pria paruh baya dengan ciri khas brewoknya tersebut mengklaim justru banyak kalangan menyukai kualitas balapnya.

"Verstappen adalah bintang baru Formula One. Dia melakukannya dengan cukup baik, tapi mereka mencoba untuk 'membunuh' dia," ujar Briatore, berang.

Seperti dikutip Express, Senin (4/12/2017), dia seperti mempertanyakan alasan Rossi menyebut Verstappen berbahaya, "Ini gila. Jika saya menjalankan F1, saya ingin melihat dua belas Verstappens di grid!"

Lebih lanjut, Briatore menjelaskan, apa yang diungkap Rossi sama sekali salah. Verstappen, kata Briatore, adalah pembalap yang luar biasa karena ia mampu memberikan pendapatnya pada bagian mesin Red Bull. Itu sebabnya publik yang menyukai kualitasnya.

"Max adalah sopir yang luar biasa, dia masih muda, dia mampu menganalisis sistem mobil dan dia menyusul. Publik menyukai kualitas itu," ujar Briatore, lagi.

Disamakan dengan Zarco

Pujian yang disampaikan Briatore sekaligus menyanggah pernyataan Rossi yang menyebut sangat berbahaya jika berada di samping Verstappen. Entah kenapa Rossi tiba-tiba "menyerang" Verstappen.

Bahkan, Rossi menyamai pembalap F1 berusia 20 tahun itu dengan Johann Zarco lantaran dinilai terlalu agresif selama menjalani balapan. "Tak satu pun dari mereka yang pernah mengerem," ujar Rossi.

Rossi menyebut, para pembalap harus ekstrawaspada jika bersaing dengan keduanya. "Anda harus pindah (mengikutinya) ke samping bersamanya, karena bahayanya, Anda berdua akan berakhir keluar lintasan," ungkap Rossi.

Baca juga : Awas, Ini 5 Tanda Kalau Kamu Mengidap Anoreksia | PT Equityworld

Kampiun Reli Monza

Rossi sendiri baru sukses mencetak prestasi gemilang di ajang reli. Pria asal Italia itu sukses jadi kampiun di Reli Monza 2017, Minggu (3/12/2017).

Keberhasilan ini membuat The Doctor mencetak sejarah karena menjadi satu-satunya pebalap yang meraih enam gelar di kejuaraan tersebut

Sebelumnya, Rossi menjadi jawara pada 2006, 2007, 2012, 2015, dan 2016. Kini pebalap Italia tersebut melewati rekor Rinaldo Capello yang telah mengoleksi lima gelar di Reli Monza. (PT Equityworld)