Senin, 16 Mei 2016

Saham Hong Kong Jatuh 3 Pekan Berturut-Turut Ditengah Kekhawatiran China

PT. Equityworld Futures - Saham-saham Hong Kong jatuh untuk minggu ketiga berturut-turut, dengan indeks utama mencapai level terendahnya dalam dua bulan pada hari Jumat ini, karena kekhawatiran yang meningkat atas pertumbuhan ekonomi di kota dan China.
Indeks Hang Seng turun 1,0 persen, ke 19,719.29, catatkan penurunan mingguan sebesar 1,9 persen. Indeks China Enterprises turun 1,3 persen, ke 8,301.39 poin.
Adanya peningkatan kekhawatiran bahwa China akan menguat dalam kegiatan ekonomi telah kehilangan momentumnya, di tengah tanda-tanda bahwa Beijing mungkin tidak melonggarkan kebijakan moneter untuk merangsang pertumbuhan.
Sentimen tidak dibantu oleh ekspektasi bahwa ekonomi Hong Kong mungkin tumbuh pada laju tahunan terlemah dalam empat tahun di kuartal pertama, terkena dampak dari perlambatan China, penjualan ritel yang lemah dan penurunan harga aset.
Sebagian besar sektor di Hong Kong turun, dengan saham energi dan teknologi memimpin penurunan.(mrv)
Sumber : www.ewfpro.com

Emas Berakhir Lebih Tinggi, Tapi Masih Mencatatkan Penurunan Mingguan

PT. Equityworld Futures - Emas berjangka berakhir lebih tinggi pada hari Jumat, membantu memangkas kerugian selama seminggu terakhir.
Kekuatan secara keseluruhan dalam dolar AS telah memberikan tekanan pada harga, namun kerugian untuk pasar ekuitas AS pekan ini memberikan beberapa dukungan safe haven untuk emas.
Emas untuk bulan Juni menguat $ 1,50, atau 0,1%, untuk menetap di $ 1,272.70 per ons pada hari Jumat. Emas turun hampir 1,7% dari penetapan minggu lalu.(frk)
Sumber : www.ewfpro.com

Jumat, 13 Mei 2016

Penguatan ekuitas global buat emas jatuh ke dekat level terendah dalam 2 minggu

PT. Equityworld Futures - Emas berjangka menetap di dekat level dua minggu terendah pada hari Selasa, imbas dari penguatan dalam ekuitas global yang mengurangi daya tarik investasi untuk logam kuning ini serta ketidakpastian menggerayangi prospek untuk dolar AS.

Emas untuk pengiriman Juni kehilangan $ 1,80, atau 0,1%, ke level $ 1,264.80 per ounce di Comex. Harga, yang kehilangan 2,1% pada hari Senin, berakhir di level terendah sejak 27April lalu. sementara itu, SPDR Gold Trust naik tipis sebesar 0,3%.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung menekan dolar dan meningkatkan aset berdenominasi dolar seperti emas; dolar yang lebih kuat cenderung memberikan dampak negative untuk emas.

Pada hari Selasa di AS, ekuitas menuju posisi yang lebih tinggi seiring kenaikan pada harga minyak berjangka. Yang diikuti kenaikan berturut-turut untuk saham Eropa serta kenaikan di pasar Asia. Penguatan di pasar saham bisa menarik investor beralih dari 'emas.

Harga emas juga turun menyusul naiknya dolar AS yang mencapai posisi tertinggi dua minggu terhadap yen Jepang. Pejabat Jepang berusahan menggenjot retorika untuk menjaga mata uang mereka terkendali untuk kepentingan eksportir Jepang. ICE AS Dollar Index stabil pada hari Selasa, bersiap mencatatkan kenaikan 6 sesi beruntun.

Di tempat lain dalam perdagangan logam, perak Juli berakhir sedkit berubah di level $ 17,092 per ounce. Tembaga Juli bermutu tinggi menetap di level $ 2,093 per pon, turun 1,4 sen, atau 0,7%. Platinum Juli menguat $ 2,50, atau 0,2%, ke level $ 1,049.30 per ounce, sementara paladium Juni naik $ 8,10, atau 1,4%, ke level $ 592,20 per ounce. (sdm)

Sumber : www.ewfpro.com

Reli Emas Mungkin akan Menemui Akhir- Natixis 'Dahdah

PT. Equityworld Futures - Emas bisa terus tampil baik tahun ini seiring Federal Reserve mendorong kembali waktu kenaikan suku bunga berikutnya; Namun, 2017 bisa menjadi tahun yang mengecewakan bagi investor, menurut laporan terbaru dari Natixis.

Pada hari Selasa, bank Perancis secara signifikan meningkatkan perkiraan emas untuk 2016 dan sekarang mengharapkan harga rata-rata untuk berada di sekitar level $ 1.185 per ounce tahun ini, meningkat 22% dari perkiraan sebelumnya pada bulan Oktober. Namun, bank tidak terlalu optimis dalam jangka panjang untuk logam mulia ini, memprediksi reli pada harga akan kehilangan tenaga pada tahun 2017 imbas dari kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral AS.

Untuk 2017, bank mengharapkan harga emas berada di rata-rata $ 1.060 per ounce, hanya naik sedikit dari perkiraan sebelumnya sebesar $ 1.020.

Dalam sebuah wawancara dengan Kitco News, Barnard Dahdah, pakar logam mulia untuk bank, yang juga merupakan pemrediksi top untuk London Bullion Market Association pada tahun 2015, mengatakan bahwa rally emas bisa berakhir di kuartal ketiga saat dimana ia mengharapkan Bank sentral akan melanjutkan kenaikan suku bunga mereka.

"Angka selama beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa situasi ekonomi di AS secara bertahap membaik dan hal-hal buruk sudah berada di belakang kita," katanya dalam laporan. "Kami berpikir bahwa akselerasi kenaikan suku bunga AS pada tahun 2017 akan memberikan kita harga yang lebih rendah daripada yang kita sedang lihat saat ini."

Dalam jangka dekat, kondisi untuk suku bunga rendah akan terus mendukung pasar emas, katanya.

Dalam laporan tersebut, Dahdah mencatat bahwa mereka tidak mengharapkan bahwa Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juni. Dia menambahkan bahwa laporan yang mengecewakan dari data nonfarm payrolls AS pada April, yang dirilis pada awal bulan, dan fakta pertemuan Fed sebelum referendum Inggris untuk memutuskan apakah mereka tetap berada atau meninggalkan Uni Eropa akan membuat bank sentral AS mempertahankan kebijakannya saat ini sampai setidaknya setelah musim panas.

Menurut harga berjangka CME 30-day Fed Funds, kemungkinan dari kenaikan suku bunga bulan depan adalah sebesar 7,5%.

Permintaan investasi, Dahdah melanjutkan, akan sangat tergantung pada apa yang Federal Reserve lakukan. Ia menjelaskan bahwa jika Fed menaikkan suku bunga pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diharapkan, dimulai pada pertemuan Juni mereka, maka hal itu bisa menjadi hal yang buruk bagi pasar emas.

"Kami juga tidak akan terkejut jika dalam kasus itu harga emas akan turun di bawah $ 1.000 / oz terutama pada 2017," katanya. "Kekhawatiran terbesar kami berasal dari ETF yang didukung emas fisik, yang pada tahun 2013 menunjukkan bahwa investor dapat dengan cepat berubah dari sumber permintaan untuk logam menjadi sumber persediaan," katanya.

Namun, jika The Fed menahan diri untuk tidak melakukan kenaikan suku bunga untuk sisa bulan pada tahun ini, terutama jika perekonomian China melambat dan pasar ekuitas mendapat kejutan lain, maka harga bisa naik menjadi $ 1.400 pada 2016 dan $ 1.500 pada tahun 2017.

Emas terlihat melanjutkan penjualan yang tidak terlalu bagus pada hari Selasa dengan emas berjangka Juni diperdagangkaan terakhir di level $ 1,262.40 per ounce, turun $ 4,20 pada hari itu. (sdm)

Sumber : www.ewfpro.com